Thursday, April 14, 2016

Versi Teks OnePunch-Man Chapter 50

Malam hari di tengah keramaian distrik hiburan,
sesuatu akan terjadi.

Terlihat seorang bapak-bapak tua sedang berjalan ditemani dua gadis muda. Dari penampilannya, terlihat jelas kalau ia pria hidung belang yang suka memanfaatkan jabatannya.

Gadis di sebelahnya bertanya, "Asosiasi Hero punya banyak uang ya?"

Kemudian sambil tersenyum bapak-bapak mesum yang ternyata pejabat Asosiasi Hero itu menjawab, "Tentu saja. Asosiasi memperoleh pendapatan utamanya dari donasi warga sipil. Tapi uang yang jumlahnya banyak itu digunakan sepenuhnya untuk menjaga kedamaian."

OnePunch-Man Chapter 50
Gadis di sebelahnya bertanya lagi, "Jadi membelikanku tas mahal ini termasuk untuk menjaga kedamaian juga ya?"

"Tentu saja."
"Mengunjungi toko kami juga termasuk?"

"Iya, semua itu demi kedamaian." ucap bapak-bapak mesum. "Karena aku ini pejabat Asosiasi Hero, pergi jalan-jalan bersama gadis muda seperti kalian adalah keharusan. Pejuang garis depan sepertiku harus terus mencari anak muda yang menjanjikan. Tapi terkadang aku butuh libur juga."

"Kalau begitu libur saja terus tiap hari.." ucap gadis di sebelahnya sambil tersenyum.

OnePunch-Man Chapter 50
"Oh iya.." ucap pejabat Asosiasi mesum itu lagi, "Bagaimana kalau kalian kupertemukan dengan Si Tampan Amai Mask??"

Dua gadis di sebelahnya langsung kaget.
"Eh!? Benarkah!?"
"A-Aku fans beratnya!!"

OnePunch-Man Chapter 50
"Tapi kalian harus mencium pipiku dulu."

"Ummm, tapi itu..."
"Tapi ini tidak bohong, kan?"

Seseorang lalu mencolek bahu bapak-bapak itu dari belakang dan bertanya, "Boleh aku bertemu dengannya juga?" ternyata itu Garou. Sambil menyiapkan sebuah pukulan, Garou si Monster berkata, "Nih, kukasih ciuman di pipi.."

OnePunch-Man Chapter 50
Dan begitulah, tanpa basa-basi lagi Garou langsung mencium pipinya dengan pukulan. Pria mesum itu pun terkapar. Setengah wajahnya bengkak, dan akhirnya ia hanya jadi bahan foto-foto dua gadis yang diajaknya tadi.

Garou berjalan pulang dengan tampang menyesal. "Bisa mengalahkan Hero Kelas A rasanya menyenangkan sekali, tapi mengalahkan orang tadi rasanya seperti menginjak kotoran. Pejuang garis depan apanya? Bikin mau muntah saja..."

Hal mengejutkan terjadi. Seseorang di belakang Garou tiba-tiba saja, "Ah! Akhirnya ketemu juga. Sudah kucari-cari dari tadi..."

Garou menoleh dan ternyata itu Saitama.

OnePunch-Man Chapter 50
"Pengejar lagi!?" dalam hati Garou sedikit tidak percaya, "Apa orang ini Hero juga? Aku belum pernah melihat wajahnya sebelumnya, pasti dia bukan siapa-siapa. Orang kecil seperti dia ingin ikut menangkap penjahat besar sepertiku? Nih makan pukulanku!!"

Garou bergerak cepat dan menghantam keras-keras bahu Saitama dengan tangan kanannya.

Yap. Tak mempan sama sekali. Saitama malah menatap Garou dengan tatapan aneh lalu berkata, "Apa-apaan sih? Lagian kau ini siapa? Mau memelukku ya?"

OnePunch-Man Chapter 50
"Aku sedang mau belanja, jangan menghalangi jalanku." Saitama balas menghantam dan seketika Garou pun pingsan.

Saitama meninggalkan Garou begitu saja, menuju toko rambut palsu yang ada di sebelahnya. Ternyata yang dicari-carinya itu bukan Garou, tapi wig.

"Permisi, aku mau cari wig untuk pesta, yang ini harganya berapa?"
"Oh, kalau yang itu harganya 3000 Yen.."

Pagi harinya, bangun-bangun Garou sudah berada di atas tumpukan sampah. "Uukh... Kenapa aku bisa berada di sini? Apa yang sudah terjadi kemarin malam? Ingatanku samar-samar..."

OnePunch-Man Chapter 50
Sementara di kediamannya, Saitama mencoba rambut palsu yang dibelinya. Berdiri di depan cermin, melihat dirinya dengan rambut besar dan lebat, "Tidak buruk juga..."

OnePunch-Man Chapter 50
Diam-diam Genos mengintip, "Aku tidak menyangka... Sensei bertindak sejauh ini..."

"Tidak, kau salah paham." ucap Saitama. "Aku tidak bermaksud untuk menggunakan wig ini dalam kehidupan sehari-hari.."

Genos tak peduli, "Permisi sebentar, aku mau menelpon."
Genos menelpon seseorang sementara Saitama berdiri diam.

"Dr. Stench, ini aku, Genos. Ada hal penting yang harus kita bicarakan. Bukan, bukan soal Cybprg gila itu, ini tentang Saitama-sensei. Saat ini ia sedang dalam krisis besar. Bisakah fiber yang kau gunakan untuke membuat rambutku ditransplantasikan ke mahkluk hidup? Ya, begitulah, kelihatannya dia memang membutuhkannya."

Saitama masih terdiam, merapati kesalahpahaman yang semakin menjadi.

OnePunch-Man Chapter 50
"Ngomong-ngomong bisa tidak dibuat versi yang warna hitam? Lalu tentang transplantasinya, kapan kira-kira Dokter ada waktu? Rabu depan? Baik, aku akan ke sana bersamanya. Iya, aku mengerti. Terima kasih atas dukungannya!!"

Lalu dengan penuh semangat, Genos berkata pada Saitama, "Saitama-sensei, apa Rabu depan Anda sibuk!?"

"Jangan membuat keputusan seenaknya." ucap Saitama. Ia mengenakan rambut palsunya lalu menunjukkan tiket yang diberikan oleh Charanko, "Ini cuma penyamaran. Aku akan mengikuti sebuah turnamen."

OnePunch-Man Chapter 50
"Aku akan masuk menggunakan nama Charanko."
Genos melihat tiket itu, "Turnamennya hari ini?"

"Ya, ayo kita pergi ke sana sama-sama.." ucap Saitama, "Ayo kita cari tahu ilmu bela diri itu seperti apa."

OnePunch-Man Chapter 50

sumber: Versi Teks dan Cerita Karangan - VersiTeks.com