Monday, March 14, 2016

Versi Teks OnePunch-Man Chapter 48

"Aku mau tanda tangan juga.." ucap Garou pada anak kecil yang membaca katalog Hero di taman. Lalu ia bertanya, "Bisakah kau menunjukkan padaku dia ada di mana?"

OnePunch-Man Chapter 48
"Tentu!" ucap anak itu dengan wajah bersemangat.
"Paman, kamu suka Hero juga?"

Garou tak menjawab. Ia membenarkan posisi duduknya lalu bertanya lagi pada anak itu, "Katalog yang kau miliki itu menarik juga ya, ada foto dan juga informasi dasar tiap Hero, kenapa tak pinjamkan saja padaku?"

OnePunch-Man Chapter 48
"Aku tidak mau." ucap anak itu.

"Duh, ayolah, itu bukan masalah besar, kan? Jangan seperti itu.." ucap Garou. Ia memperhatikan katalog itu lagi dan, "Oh, ada halaman khusus monster juga ya!? Menarik sekali..."

"Kenapa paman malah bersemangat saat melihat monster?"

OnePunch-Man Chapter 48
Anak itu sudah melihat ke sebuah pojok yang membahas mengenai monster-monster yang menjadi urban legend. "Pojok ini khusus membahas mengenai monster-monster urban legend yang kasusnya belum terpecahkan. Monster-monster yang menakutkan.."

Garou mengambil katalog itu dan membacanya sendiri. "Menakutkan itu tak ada salahnya. Mereka sama-sama keren, kan?"

"Eh? Paman, seleramu aneh..."

OnePunch-Man Chapter 48
"Kuharap suatu hari nanti aku bisa masuk di katalog ini.." ucap Garou.
"Paman mau jadi Hero? Sebenarnya aku juga mau, tapi tubuhku tak begitu atletis..."

"Sebaiknya begitu..." ucap Garou.
Anak kecil tadi mengambil kembali katalognya lalu berkata, "Paman, kau mengerikan.."

OnePunch-Man Chapter 48
Garou kemudian berdiri di atas kursi taman itu. "Ups, waktunya untuk berpatroli. Aku harus segera pergi." ucapnya. Dalam hati, "Kalau katalog itu benar, harusnya Hero Kelas A, Golden Ball berada di bar dekat sini..."

Garou pun berpamitan dengan anak itu, "Sampai jumpa lagi ya bocah pelit, lain kali aku mau melihat katalog itu lagi..."

"Ah, iya!"

"Ngomong-ngomong, jangan panggil aku paman, aku tidak setua itu.."
"Eh? Paman bicara apa? Aku tidak dengar..."

"Pulang saja sana bocah!"

Di rumah sakit, di ruangan tempatnya dirawat, Tanktop Master menceritakan semuanya pada Saitama. "Dia mampu menangkis semua seranganku, menghilangkan efeknya dan membalikkannya padaku. Tak peduli seberapa kuat seranganmu, kalau kau tak bisa mengenainya maka semuanya jadi percuma."

"Oh, begitu ya.." Saitama terus mendengarkan.

OnePunch-Man Chapter 48
"Dan karena dia bisa membaca pergerakanmu, dia bisa menyerang dengan memanfaatkan momentum seranganmu sendiri untuk melipatgandakan efeknya. Fokusnya terhadap titik-titik vital dan persendian juga sangat berbahaya. Sekali kena pukul maka konsentrasimu akan langsung goyah."

"Monter-monster yang kulawan sampai hari ini selalu mengandalkan serangan brutal yang efek hancurnya menyebar. Tapi dia berbeda." ucap Tanktop Master lagi. "Dia mengandalkan teknik yang didesain secara khusus untuk menghancurkan tubuh manusia. Dengan kata lain, dia tahu bagaimana cara berhadapan dengan Hero."

Saitama tersenyum.

OnePunch-Man Chapter 48
"Aku tak tahu apa Silver Fang bisa mengalahkannya, tapi kalau dia tak dihentikan maka jumlah korbannya akan terus meningkat. Manusia yang memburu Hero di bawah nama monster. Ini adalah masalah besar yang mengancam keselamatan publik. Kita tak bisa membiarkan orang seperti dia bebas berkeliaran. Kuharap aku bisa segera keluar dari rumah sakit ini."

"Perburuan Hero ya..." senyum Saitama makin lebar. "Dia baru saja menghadapi Kelas S, yang berarti sebentar lagi akan jadi giliranku!!"

Tanktop Master dan Pengendara Tanpa SIM tak mengerti logika Saitama.

OnePunch-Man Chapter 48
Tak hanya mereka berdua, Saitama juga mengunjungi satu lagi orang yang menjadi korban Garou, yaitu Charanko. "Kau anak yang berasal dari tempat pak tua itu, kan? Chanpon ya kalau tidak salah? Aku ke sini untuk menjenguku, apa kau baik-baik saja?"

"Namaku Charanko!! Dan apa aku terlihat baik-baik saja!?"

Charanko diperban dari ujung kaki sampai ujung kepala. Kondisinya bahkan lebih mengenaskan dari Pengendara Tanpa SIM.

OnePunch-Man Chapter 48
"Lagipula mau apa kau mengunjungiku? Menjijikkan.." ucap Charanko.

"Jangan bilang begitu, nih kukasih pisang.." Saitama menaruh satu pisang di kaki kanan Charanko yang diperban.

OnePunch-Man Chapter 48
"Malah dibawa-bawa dalam Perburuan Hero ini, aku merasa kasihan padamu.." ucap Saitama.
"Tidak... Aku menantangnya satu lawan satu." ucap Charanko.

"Ya sudah kalau begitu mari kita bicarakan hal lain saja..."
"Eeeh cepat sekali!?"

Saitama kemudian menceritakan niatnya yang sesungguhnya. Charanko kaget, "Kau ingin menghadapi ahli bela diri yang kuat?"

"Yap.." ucap Saitama.
OnePunch-Man Chapter 48
"Bukankah sebelumnya kau menolak tawaran dari Master Bang, kenapa sekarang malah tiba-tiba..."

"Tiba-tiba saja aku tertarik..." ucap Saitama, sambil mengupas satu lagi pisang yang tersisa. "Apa kau punya saran?"

"Master Bang sedang berada pada titik puncaknya, kenapa tidak minta dia saja? Kulihat dia juga cukup tertarik padamu." ucap Charanko.

OnePunch-Man Chapter 48
"Kau ini, menantang lelaki yang sudah tua itu tidak sopan..." ucap Saitama.
"Yang tidak sopan itu kau!!!" bentak Charanko.

"Dan pada dasarnya, pemula itu tak boleh menantang master bela diri. Itu melanggar norma. Kau harus mulai dari latihan dasar... Tidak, sebelum itu kau harus berjalan menaiki ratusan anak tangga, kemudian mengepel seluruh lantai dojo..."

"Tapi bukannya kau itu pemula juga?" tanya Saitama.
"Jangan mengataiku begitu!!" bentak Charanko. "Kau mau menjenguk apa mengejekku hah!?"

"Duh, kalau memang tak ada jalan ya sudah..." Saitama pergi.
"Tunggu sebentar!!" Charanko mencegatnya.

OnePunch-Man Chapter 48
"Saat aku masih menjadi murid dari Dojo Tinju Aliran Air Pemecah Batu, aku mendaftar pada turnamen ini. Harusnya sih ada di dompetku, sebentar..."

Charanko mencari-cari sesuatu di tasnya lalu ketemu. Ia pun menyerahkannya pada Saitama, "Nih, sudah agak kusut sih.."

Charanko menunjukkan sebuah tiket turnamen bela diri.

OnePunch-Man Chapter 48
"Dalam kondisiku yang sekarag ini, aku tak mungkin bisa ikut bertanding. Tapi tiketnya masih valid. Kau bisa menggunakannya untuk masuk ke dalam turnamen itu dan menonton. Kau pasti bisa melihat banyak teknik bela diri yang berbeda di sana.."

"Terima kasih.." ucap Charanko. Lalu, "Charanko... Kau benar-benar akan menyerah?"

"Yah, mau bagaimana lagi..." ucap Charanko. Dalam hati, "Kalau ikut juga aku pasti langsung kalah."

OnePunch-Man Chapter 48
Saitama melihat baik-bak tiket kusut itu kemudian sadar, "Hadiahnya tiga juta!?"
"Yah, itu memang turnamen bergengsi.."

"Jadi kalau aku menang... Tiga juta..."

"Hei hei, kau harus mengerti, tiket itu terdaftar atas namaku. Jadi kau tak akan bisa masuk sebagai peserta." ucap Charanko. "Dan meskipun aku tahu kau pasti tidak sebodoh itu, jangan coba-coba menyamar sebagai aku! Hei... Kau dengar tidak?"

OnePunch-Man Chapter 48
sumber: Versi Teks dan Cerita Karangan - VersiTeks.com